8 Makanan yang Cocok Dikonsumsi Saat Sakit, Bantu Sembuh Lebih Cepat

Ketika Anda sakit, tubuh Anda membutuhkan lebih banyak nutrisi untuk mendukung pemulihan. Banyak makanan, termasuk buah-buahan, sayuran, lemak sehat, dan sumber protein, terbukti mengurangi peradangan dan meningkatkan kekebalan tubuh. Semua ini sangat membantu tubuh mengisi bahan bakar untuk pulih. Makanan yang membantu mempercepat proses penyembuhan sering disebut sebagai makanan penyembuh. Berikut beberapa makanan penyembuh yang mudah ditemukan dan sangat cocok dikonsumsi saat sakit atau setelah operasi

1. Sarden

Sarden adalah ikan laut kecil yang biasa dikonsumsi oleh manusia. Di Indonesia dan banyak negara lain, ikan sarden biasanya disajikan dalam kaleng dengan saus tomat atau cabai. Menurut laman WebMD, makan tulang sarden kecil meningkatkan proses penyembuhan, terutama bagi pasien dengan nyeri tulang atau patah tulang. Sarden penuh dengan kalsium dan vitamin D. Ini juga mengandung lebih banyak asam lemak omega-3 penguat tulang daripada kebanyakan ikan lainnya.

 2. Pisang

Konsumsi mentah pisang saat sakit adalah hal biasa. Buah ini mengandung banyak nutrisi untuk memulihkan tubuh. Namun ternyata, pisang mentah yang masih hijau memiliki khasiat lain, yaitu sangat baik untuk mengobati diare. Pisang mentah adalah pati resisten, yang berarti tidak memungkinkan usus kecil menyerapnya dengan cepat. Sebaliknya, buah ini akan memberi makan bakteri baik di saluran pencernaan Anda dan memaksa bakteri jahat keluar. Seperti pisang pada umumnya, dalam keadaan mentah juga mengandung banyak potasium yang dapat membantu meningkatkan kadar mineral ini di dalam tubuh.

3. Madu

Madu memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Makanan ini membantu mengurangi peradangan, menghilangkan rasa sakit, dan membunuh bakteri. Madu juga kaya akan antibodi yang dapat melawan infeksi virus. Tak hanya itu, di dalam madu terdapat vitamin B3 dan vitamin C, serta mineral seperti kalsium dan zat besi untuk penambah energi. Konsumsi madu bisa dengan mencampurkan hingga dua sendok makan dalam air hangat atau teh. Cara ini dapat mengobati batuk secara alami.

4. Kopi

Saat sakit kepala, pembuluh darah yang menuju ke otak menyempit dan melebar lalu menekan saraf. Hal inilah yang membuat kepala terasa berdenyut. Kandungan kafein pada kopi, teh hitam, atau cokelat akan membuat pembuluh darah Anda kembali berkontraksi. Namun, pastikan untuk tidak minum minuman berkafein bersamaan dengan obatnya. Sebab, seperti dilansir Kompas.com, bisa mengganggu penyerapan obat di saluran cerna.

5. Apel

Pepatah “apel sehari menjauhkan dokter” tidak sepenuhnya salah. Apel mengandung pektin dalam jumlah tinggi. Pektin sendiri merupakan serat larut yang berubah menjadi gel saat masuk ke dalam saluran pencernaan. Saat diare terjadi, serat larut ini membantu pergerakan usus yang stabil. Namun saat Anda mengalami konstipasi, pektin akan membantu sistem pencernaan bergerak dan akhirnya melonggarkan feses. Lihat gambar Apel dapat mengobati penyakit pada sistem pencernaan. (PEXELS / PIXABAY)

6. Telur

Setelah operasi, tubuh membutuhkan lebih banyak protein dari biasanya. Menurut laporan dari laman Healthline, American Association for Enhanced Recovery merekomendasikan 1,5 hingga 2 gram protein per kilogram berat badan setelah operasi. Telur merupakan sumber protein yang mudah diserap tubuh, dengan total sekitar 6g protein per 50g telur. Makanan ini juga memberikan nutrisi lain untuk mendukung kekebalan dan mempercepat proses penyembuhan.

7. Roti jahe

Jahe terkenal dengan rasanya yang pedas. Namun, bumbu ini sangat baik untuk lambung. Hal ini karena jahe mengandung senyawa gingerol yang membantu memblokir reseptor penyebab mual di sistem pencernaan. Untuk itu, jahe sangat cocok untuk mengatasi mual akibat mabuk perjalanan dan masalah perut setelah operasi atau kemoterapi.

8. Ubi jalar

Asupan karbohidrat yang tidak adekuat dapat mengganggu penyembuhan luka dan menunda penyembuhan. Untuk itu, makanan sehat yang kaya akan karbohidrat seperti ubi jalar sangat bermanfaat untuk pemulihan. Karbohidrat tidak hanya memberi sel energi yang mereka butuhkan untuk pulih, tetapi juga menyediakan enzim seperti hexokinase dan sitrat sintase untuk memperbaiki luka. Ubi jalar juga bersifat anti inflamasi dan mengandung sejumlah vitamin dan mineral yang dapat meningkatkan respon imun.