Jerman Wajib Menang di Laga Terakhir Grup E Piala Dunia 2022, Gundogan: Ini Akan Dramatis

Jerman harus mengalahkan Kosta Rika pada laga pamungkas Grup E Piala Dunia 2022 di Stadion Al Bayt di Al Khor City, Jumat (2/12/2022).

Namun kemenangan saja tidak cukup bagi Jerman untuk membukukan tempat di babak 16 besar Piala Dunia 2022. Hasil pertandingan Spanyol melawan Jepang yang dimainkan serentak juga menentukan nasib mereka.

Ilkay Gundogan tahu upaya Jerman lolos ke babak 16 besar akan sama dramatisnya dengan empat tahun lalu di Piala Dunia 2018. Kini, gelandang Manchester City itu tentu berharap nasib Jerman lebih beruntung.

Di Rusia 2018, Jerman yang merupakan juara bertahan secara tragis tersingkir di babak awal karena ditenggelamkan oleh Korea Selatan di final dengan skor 0-2.

“Sekarang, ini semua tentang pertandingan terakhir di babak penyisihan grup. Ini gila. Kompetisi seperti Piala Dunia, Anda tahu sebelumnya bahwa ini akan menjadi dramatis,” kata Ilkay Gundogan kepada Pep (BBC Online) setelah pertandingan melawan Spanyol.

Terkait hasil imbang dengan Spanyol, Gundoja menyebut hasil tersebut cukup adil bagi Jerman. Meski Spanyol lebih banyak menguasai, Jerman menciptakan lebih banyak peluang. Pada pertandingan itu, Gundogan mengundurkan diri pada menit ke-69, digantikan oleh Leroy Sane.

Jerman lolos dari kekalahan berkat gol pemain pengganti Niklas Volkrug yang mencetak gol pada menit ke-83. Spanyol memimpin pada menit ke-62 melalui sepakan Alvaro Morata.

Dia berkata, “Beberapa pertandingan akan penuh dengan momentum dan berbagai pasang surut. Saya berada di bangku cadangan berbicara dengan Thomas Mueller dan kami merasa akan ada gol untuk kami dalam pertandingan tersebut.”

“Kemudian Niklas (Volkrug) mencetak gol, penyelesaian yang luar biasa. Seorang striker yang tipikal, tipikal nomor sembilan, dan dia benar-benar meningkat ketika kami membutuhkannya. Kami sangat senang tentang itu.”

“Kami bisa mencetak gol lebih awal. Kami mencetak gol tetapi sayangnya itu tidak diperbolehkan. Kami juga memiliki beberapa peluang yang sangat bagus. Mungkin jika Anda melihat peluangnya, kami sedikit lebih baik, tetapi saya pikir pada akhirnya hasilnya adil melawan tim Spanyol yang sangat tangguh,” kata Gundogan.

Berjalan Keras

Melawan Jerman, pelatih Spanyol, Luis Enrique, melakukan satu perubahan pada starting line-up tim dibandingkan saat mengalahkan Kosta Rika 7-0. Dani Carvajal menggantikan Cesar Azpilicueta di sayap kanan pertahanan.

Sementara itu, setelah kalah melawan Jepang, Jerman melakukan dua kali pergantian starting line-up. Thilo Kehrer menggantikan Nico Schloterbeck di pertahanan, dengan striker Kai Havertz dicadangkan untuk memberi ruang bagi gelandang Bayern Munich Leon Goretzka.
Spanyol langsung mengancam melalui sepakan keras Dani Olmo pada menit ke-6. Beruntung tangan Manuel Neuer masih mampu menahannya hingga bola berubah arah dan hanya membentur mistar gawang.

Pergerakan Leon Goretzka menciptakan ruang terbuka di lini pertahanan Spanyol, dan sayangnya Serge Gnabry yang sempat berdiri bebas saat menerima umpan rekan setimnya di Bayern sudah berada dalam posisi offside. Pada menit ke-21, tembakan Jordi Alba meleset di sisi kanan gawang Jerman, namun cukup membuat fans Panzer heboh.

Belum lama berselang, kiper Spanyol Unai Simon melakukan clearance yang buruk dan hampir membuat timnya kehilangan satu gol. Bola yang ditendang Unai Simon jatuh ke kaki Serge Gnabry, namun untung bagi Spanyol karena tembakan winger Bayern Munich itu menyamping.

Pada menit ke-39, suporter Jerman bersorak sorai saat sundulan Antonio Rudiger yang mendapat umpan tendangan bebas Joshua Kimmich membentur gawang Spanyol. Tapi wasit Belanda Danny Mekelle mengesampingkan itu karena bek Real Madrid itu dalam posisi offside.

Menjelang akhir babak pertama, Antonio Rudiger berada dalam posisi yang sangat sempurna di sisi kiri pertahanan Spanyol ketika Joshua Kimmich melakukan umpan silang dari tendangan bebas. Dengan satu pukulan, Rudiger melepaskan tembakan, namun Unai Simon mampu menyelamatkannya.

Usai jeda, Luis Enrique melakukan pergantian dengan menarik Ferran Torres yang digantikan Álvaro Morata. Ia mengalihkan masuknya striker Atletico Madrid Marcos Asensio ke sayap kanan.

Jerman tampil lebih berani dalam menyerang dan nyaris mencetak gol pada menit ke-56 saat Joshua Kimmich melepaskan tembakan dari jarak dekat. Tapi reaksi Unai Simon mengecewakannya.

Keputusan Enrique memasukkan Morata akhirnya terbayar setelah eks striker Juventus itu memecah kebuntuan pada menit ke-62 dengan memaksimalkan umpan Jordi Alba.

Gol Morata memotivasi para pemain Spanyol untuk mencetak gol kedua, yang nyaris dilakukan Marcos Asensio karena sepakannya masih melambung.

Pelatih Hansi Flick mencoba mengubah keadaan dengan memboyong tiga pemain cadangan sekaligus, Leroy Sane, Niklas Fullkrug, dan Lukas Klostermann, untuk menggantikan Ilkay Gundogan, Thomas Müller, dan Telo Kehrer.

Jerman semakin berusaha menyamakan kedudukan. Tendangan keras Jamal Musiala dari jarak dekat namun Unai Simon berhasil melakukan penyelamatan.

Akhirnya, usaha keras Jerman membuahkan hasil, melalui pemain pengganti Niklas Volkrug. Penyerang Werder Bremen itu mencetak gol pada menit ke-83.

Spanyol membalas dengan meningkatkan serangan lagi. Namun, justru Jerman yang memiliki peluang terbaik untuk memenangkan pertandingan melalui Leroy Sane, namun Unai Simon memperkecil ruang tembaknya hingga gagal melancarkan umpan dengan baik. Skor 1-1 bertahan hingga laga usai.

Starting XI Spanyol dan Jerman

SPANYOL: Unai Simon (kiper); Dani Carvajal, Aymeric Laporte, Rodri, Jordi Alba; Pedri, Sergio Busquets (kapten), Gavi (Koke 66); Ferran Torres (Alvaro Morata 53), Marco Asensio (Nico Williams 66), Dani Olmo.

JERMAN: Manuel Neuer (kiper/kapten); David Raum (Nico Schlotterbeck 87), Nikas Sule, Antonio Rudiger, Thilo Kehrer (Lukas Klosterma 69); Joshua Kimmich, Leon Goretzka; Serge Gnabry (Jonas Hoffman 84), Ilkay Gundogan (Leroy Sane 69), Jamal Musiala; Thomas Muller (Niclas Fullkrug 69).

Awal terburuk

Pencapaian yang diraih Jerman pada dua laga awal Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar merupakan rekor terburuk yang diraih tim Panzer sepanjang keikutsertaannya di Piala Dunia FIFA.

Pasalnya, Jerman gagal menang dalam dua laga beruntun. Dalam 19 partisipasi Piala Dunia sebelumnya, Jerman berhasil meraih setidaknya satu kemenangan dalam dua pertandingan pertama mereka.

Piala Dunia 2022 merupakan partisipasi ke-20 Jerman dalam turnamen sepak bola terbesar dan terpenting, dan kini tim Panzer berada dalam bayang-bayang kegagalan seperti saat mereka tersingkir di babak pertama Piala Dunia 2018 Rusia.

Pada laga terakhir Grup E, Jumat (12/02/2022), Jerman harus menang melawan Kosta Rika. Namun kemenangan saja tidak cukup bagi Jerman. Karena mereka membutuhkan bantuan dari Spanyol yang diperkirakan akan mengalahkan Jepang pada saat yang bersamaan.

Spanyol masih memuncaki klasemen Grup E dengan mengoleksi 4 poin. Sementara itu, Jerman berada di urutan terakhir karena baru mengoleksi satu poin.

Simak peta lengkap kompetisi Grup E klasemen Piala Dunia 2022 usai laga Spanyol-Jerman selanjutnya.

Klasemen Piala Dunia – Group E

Pos Team Main Menang Seri Kalah Goal -/+ Poin
1
Spanyol
2 1 1 0 8 +7 4
2
Jepang
2 1 0 1 2 0 3
3
Kosta Rika
2 1 0 1 1 -6 3
4
Jerman
2 0 1 1 2 -1 1

Hasil dan Jadwal Grup E Piala Dunia 2022

Rabu, 23 November 2022

Jerman vs Jepang 1-2

Spanyol vs Kosta Rika 7-0

Minggu, 27 November 2022

Jepang vs Kosta Rika 0-1

Senin, 28 November 2022

Spanyol vs Jerman 1-1

Jumat, 2 Desember 2022

02.00 WIB: Jepang vs Spanyol – SCTV, Vidio, Moji, NEX Parabola

02.00 WIB: Kosta Rika vs Jerman – Vidio

Referensi : https://www.liputan6.com/bola/read/5137712/jerman-wajib-menang-di-laga-terakhir-grup-e-piala-dunia-2022-gundogan-ini-akan-dramatis

Editor : Amnuha20