Gempa Cianjur Kandaskan Keinginan Irma Nurhayati dan Firman Menjadi Pasangan Suami Istri

Gempa yang melanda Cianjur awal pekan lalu menghancurkan rencana indah Irma Norhayati dan Firman untuk membangun rumah tangga.

Meski rumah Irma di Kampung Limahduhur, Desa cepulakan, Kecamatan coginang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang akan menjadi lokasi akad nikah, Minggu (27/11/2022) dihias khusus untuk acara pernikahan tersebut.

Perlengkapan panggung dan sound system untuk memperingati acara bahagia tersebut telah dipesan dan siap.

Yang memilukan adalah Irma juga menjadi korban yang meninggal dalam tragedi ini dalam keadaan mengenaskan, yaitu rumahnya hancur.

Pengantin wanita juga menghembuskan nafas terakhirnya karena reruntuhan rumahnya.

Bariji, paman Irma, menyaksikan langsung bagaimana rumah keponakannya hancur akibat gempa.

Saat itu ia sedang membersihkan pekarangan Irma dan menebang beberapa pohon untuk persiapan panggung dan sound system.

“Saya berjalan mundur sambil menyapu daun pepaya yang saya potong, tiba-tiba suara keras rumah roboh membuat saya kaget,” kata Bariji saat ditemui wartawan TribunJabar.id di Kampung Lima Dhur siang tadi.

Bariji terdiam beberapa saat seperti patung.

Angin di depannya perlahan menyapu awan debu dari rumah yang runtuh.

Jantungnya berdegup kencang tapi kakinya seperti terpaku dan sedikit gemetar.

Dia terdiam beberapa saat sebelum ingatannya kembali pada istri dan keponakannya yang berada di dalam rumah.

“Menyadari dan berusaha menghilangkan rasa takut, perlahan saya mulai mencari suara-suara kesakitan dari istri, adik dan keponakan saya yang ada di dalam rumah,” kata Bariji.

Bariji mengatakan, istri dan adik-adiknya bingung mencari posisi Irma.

Ia berhasil menemukan jasad Irma yang dibenturkan ke dinding rumah.

Bariji berkata, “Lama bingung saat dia mencari saya untuk melihat rambutnya, dan tubuhnya ditutupi oleh dinding rumah.”

Irma dan anak tetangganya, Eki, ditemukan tewas.

Saat itu, diperkirakan Eki berniat jajan di warung kecil milik Irma.

“Istri dan adik saya telah Diteemukan selamat,” katanya.

bariji menduga keponakannya juga sedang menggoreng makanan di dapur untuk mempersiapkan pernikahan.

“Dia mungkin keluar sebentar untuk melayani anak-anak kecil yang sedang jajan di kios, tapi tiba-tiba rumahnya roboh,” kata Barigi.

Bareji dan keluarga langsung lari ke sawah pinggir jalan karena gempa susulan terus terjadi dan dirasakan oleh seluruh warga Kampung Limdhur.

“Saya tidak berani kembali ke rumah Otoritas Palestina karena suasana kejadian masih jelas di mata saya,” katanya.

Di depan rumah almarhum, banyak kolam ikan yang mengering karena dasar kolam terbelah akibat gempa.

Bau ikan menyengat karena lima kwintal ikan di kolam telah mati.

kata Barigi yang memanggil Tribun kembali ke pusat evakuasi.

Pemerintah Daerah (Pemda) Cianjur akan menyiapkan lahan seluas 2 hektare untuk pemukiman kembali korban gempa 5,6 SR di Kabupaten Cianjur.

Ratusan rumah hunian direncanakan untuk korban gempa Cianjur.

“Kemarin sudah direview oleh BMKG, dan disebutkan bisa digunakan,” kata Asisten Distrik 2 Cianjur Budi Rahayu Toyib, Minggu (27/11/2022).

Namun, tidak semua korban bencana gempa Cianjur akan direlokasi ke Kecamatan Cilaku.

“Harus menunggu hasil misi dulu. Karena menurut informasi BMKG, ada yang harus dipindahkan.”

“Seperti daerah yang tidak bisa dibangun kembali dan sebagian masih bisa dibangun kembali di sana. Jadi belum semuanya dimukimkan kembali,” imbuhnya.

Bodhi mengatakan, Pemkab Cianjur dan Dinas Penanggulangan Bencana Alam sedang mendata para korban.

“Mudah-mudahan setelah masa tangga darurat berakhir, konstruksi bisa dimulai. Jadi untuk datanya, kita kerjakan dulu, sebelum masa tanggap darurat berakhir,” kata budi.

Referensi;https://www.tribunnews.com/regional/2022/11/29/gempa-cianjur-kandaskan-keinginan-irma-nurhayati-dan-firman-menjadi-pasangan-suami-istri