TEMPO.CO, JAKARTA – Richard Eliezer pudihang Lumiu membeberkan alasan dia mengungkap skenario fiktif pembunuhan Brigjen Novriansyah yosua Hotabarat alias Brigadir yosua yang direkayasa mantan Kabag Probam Polri, Irjen Ferdy Sambo. Ia mengaku sosok Yoshua hadir dalam mimpinya.
“Mimpi buruk itu memang menghantui saya selama kurang lebih tiga minggu,” ujar Richard saat bersaksi di persidangan bersama terdakwa Ricky Rizal kuat Ma’ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 30 November 2022.
“Apa mimpimu? Saya bertemu dengan almarhum? tanya Ketua Pengadilan Wahyu Iman Santosa.
Richard berkata, “Ya, Yang Mulia.”
“Menyelesaikan?”
Dia berkata, “Saya merasa bersalah.”
Tidak dapat berkomunikasi dengan Sambo
Ia menyatakan bahwa mimpi tersebut membuatnya merasa tertekan sehingga akhirnya ia menceritakan fakta yang sebenarnya kepada penyidik. Richard Eliezer mengatakan dia beruntung tidak menghubungi Ferdy Sambo setelah pembunuhan itu.
Hakim bertanya, “Siapa yang melarang kontak?”
“Saat itu,” katanya, “Saya tidak bisa lagi menggunakan ponsel saya.”
Skenario Sambo terungkap
Awalnya, Richard Eliezer mengklaim bahwa kematian Joshua terjadi karena baku tembak dengannya. Ia disebut-sebut ditembak pertama kali oleh Brigjen Usua setelah kedapatan keluar dari kamar Putri Kandrawathi, istri Ferdy SamBo, di rumah dinas Sampo di Kompleks Polsek Durin Teja, Jakarta Selatan, pada Jumat, 8 Juli 2022. Ini skenario palsu dibuat oleh sambo.
Belakangan, Richard mengubah pernyataannya. Dia menyatakan tidak ada penembakan dalam insiden itu. Richard kemudian mengaku menembak Joshua atas perintah Sambo. Disebutkan juga bahwa Sambo melepaskan satu tembakan ke kepala Joshua untuk mengakhiri eksekusi.
Selama persidangan, Richard Eliezer juga menceritakan kejadian di mana Sambo diberi perintah. Ia mengaku takut tidak mematuhi perintah atasannya karena perbedaan pangkat yang terlalu jauh antara dirinya dan Ferdy Sambo.
Richard mengatakan perintah itu diberikan saat baru tiba di rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling 3, Jakarta Selatan. Richard menggandeng istri Sambo, Putri Kandawati, bersama Ricky Rizal, Maruf Tegar dan Uswa dari Magelang, Jawa Tengah.
Richard mengaku Ricky Rizal memintanya naik ke lantai tiga rumah Saguling. Di sana, Sambo sudah menunggunya dengan duduk di sofa panjang.
Awalnya, menurut cerita Richard Eliezer, Verdi bertanya kepada Sambo tentang kejadian di Magelang. Richard mengaku tidak mengetahui kejadian apa yang dimaksud Sambo. Di tengah perbincangan, Putri Kandrawati datang dan duduk di kursi malas di samping Verdi Sambu.
referensi;https://nasional.tempo.co/read/1662859/richard-eliezer-ungkap-alasannya-membuka-skenario-palsu-pembunuhan-brigadir-yosua-yang-dibuat-ferdy-sambo