Kelompok suporter Persebaya Surabaya, Bonek, baru-baru ini angkat bicara atas kehadiran kelompok yang meresahkan warga kota Pahlawan itu. Bonek mengaku siap melawan dan menghabisi geng.
Hal itu diungkapkan akun Instagram resmi Bonek Tribun Utara @greennord.27 dan dikonfirmasi oleh salah satu perwakilannya.
“Bonek juga bagian dari masyarakat Surabaya yang mencintai kotanya.
Bonek melakukan itu setelah mendapat laporan dari beberapa anggota masyarakat dan anggotanya sendiri yang menjadi sasaran preman beberapa hari lalu, ujarnya.
“Banyaknya masuknya laporan di teman-teman Bonek, anggotanya ada yang kena, dibacok oleh gangster ini. Karena banyak laporan dari teman-teman media juga, gangster ini udah kelewat batas, dan meresahkan,” ucapnya.
Bonek telah sepakat untuk melawan kebrutalan kelompok ini
Menurutnya, ini juga bagian dari dedikasi Bonek terhadap kota.
“Teman-teman Bonek juga sepakat bahwa ini bagian dari pengabdian Bonek kepada kota dan berarti geng adalah budaya yang tidak perlu di kota Surabaya,” ucapnya.
Bonek kemudian diam-diam menguasai wilayahnya masing-masing yang tersebar di seluruh kota Surabaya. Ketika mereka melihat aktivitas mencurigakan dari para gangster, mereka mengambil tindakan.
Mereka menangkap kelompok itu dan menyerahkannya ke polisi. Bonek berjanji tidak akan main hakim sendiri.
“Pasukan keamanan mungkin mengetahui hal ini. Saya berharap teman-teman saya tidak main hakim sendiri. Itu akan diserahkan kepada aparat keamanan,” katanya.
Termasuk, jika Bonek sendiri ternyata anggota geng, pihaknya tidak akan membeda-bedakan dan pasti akan menindaknya juga.
“Entah itu Bonek atau orang yang membuat onar di jalanan Surabaya, kita lawan. Bonek bukan preman. Teman-teman setuju dia bukan preman.” Tapi kalau Bonek jadi geng, itu juga akan kita lawan,” ujarnya.
12 Remaja Geng Ditangkap
Sementara itu, patroli bersama Pemkot Surabaya bersama Polrestabes Surabaya dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak berhasil menangkap 12 remaja yang diduga anggota Gangster rahasia pada Sabtu (3/11) pagi hingga Minggu (4/11). . Sejumlah senjata tajam disita.
Dalam patroli ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi secara pribadi mengendarai sepeda motornya dan mengunjungi berbagai daerah pertempuran dan pertempuran seperti Mer, Kepti dan Jalan Kenjuran.
Tujuh orang pertama ditangkap di Jalan Kenjeran, tepatnya di depan RS Mitra Keluarga. Saat digeledah, mereka kedapatan membawa senjata tajam (satu jam).
Lima orang lainnya diamankan di Jalan Kenjeran depan Kampung Gading, Kecamatan Tambaksari, Surabaya. Penangkapan bermula saat anggota LPMK Kelurahan Gading menduga para remaja yang terlibat sedang berkumpul. Saat diinterogasi pihak Kelurahan, mereka tidak mengaku, namun saat dilakukan pemeriksaan di dalam mobil ditemukan senjata api yang ternyata ada di sana.
Eli langsung mengamankan dua kelompok pemuda, yakni Polres Surabaya dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Mereka dibawa ke Polestave di Surabaya.
Kapolres Surabaya Pol Yousep Gunawan mengatakan, 12 orang yang ditangkap akan diperiksa karena terlibat dalam perkumpulan rahasia.
Untuk remaja yang tertangkap dengan senjata tajam
Mereka akan dikenakan biaya dan tunduk pada Undang-Undang Darurat Senjata Api Tajam.
“Untuk proses ini, kami akan memastikan kepemilikan bagi mereka yang membawa senjata dan menggunakan undang-undang darurat yang melarang kepemilikan senjata tajam,” kata Youssep.
Yousep berjanji, patroli dan penindakan kelompok ini tidak akan dilakukan sekali saja. Polisi melakukan patroli rutin untuk memastikan tidak ada lagi preman yang mengganggu masyarakat Surabaya.
Di sisi lain, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan enggan membiarkan preman membuat kota tidak nyaman.
“Mari kita semua bangun. Kita tidak ingin kota ini diinjak-injak oleh orang-orang yang tidak menciptakan kenyamanan kota Surabaya,” kata Eli.
Referensi: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20221204143751-20-882639/bonek-janji-berantas-gangster-surabaya-ini-sudah-kelewatan
Editor : Dafit