Membuka usaha warung WiFi di desa atau kampung merupakan peluang usaha rumahan menjanjikan. Terlebih saat ini hampir semua orang membutuhkan koneksi internet. Adapun modal usaha WiFi di kampung sangatlah sedikit. Namun keuntungan yang diperoleh cukup menggiurkan. Berikut ini beberapa cara memulai usaha WiFi di rumah atau kampung:
1. Pilih Lokasi yang Strategis dan Ketahui Target Pasar
Pemilihan lokasi sangatlah penting ketika akan memulai suatu usaha, tidak terkecuali dengan membuka usaha WiFi di kampung atau rumah. Pastikan lokasi yang dipilih strategis dan ramai penduduk. Lokasi juga harus mudah dijangkau misalnya berada di pinggir jalan. Sehingga mudah untuk diakses banyak orang.
Selain itu, lakukan analisa target pasar atau calon pelanggan. Apakah orang-orang yang berada di dekat rumah atau lokasi tersebut membutuhkan akses internet seperti WiFi atau tidak. Riset juga apakah akses internet diperlukan untuk kebutuhan main game atau yang lainnya. Dengan demikian, nantinya bisa ditentukan berapa banyak koneksi internet serta peralatan yang dibutuhkan.
2. Beli Peralatan WiFi dan Pilih Provider yang Bagus
Modal awal untuk memulai usaha warung WiFi adalah dengan membeli peralatannya. Biasanya modal yang dibutuhkan adalah Rp 500 ribu-Rp 2 juta, menyesuaikan spesifikasi yang ditawarkan. Kemudian pilihlah yang memiliki kecepatan di atas 10 Mbps sehingga pelanggan nyaman dan ingin terus berlangganan.
Tentukan peralatan WiFi yang cocok, misalnya menggunakan fiber optic atau wireless. Selain itu, pilihlah provider yang memiliki sinyal lancar. Caranya adalah dengan meninjau provider manakah yang cocok dengan wilayah tersebut. Kemudian minta pemasangan WiFi kepada tim pemasangnya.
3. Tentukan Harga
Target pasar mendirikan usaha di desa adalah orang menengah ke bawah. Maka dari itu, tentukan harga yang terjangkau sehingga banyak pelanggan yang berminat untuk datang. Jangan memasang tarif dengan harga yang terlalu mahal. Di kampung, biaya tarif WiFi adalah Rp 2.500 hingga Rp 5 ribu per jam.
Pasang tarif penggunaan WiFi per jam. Umumnya pemilik akan menawarkan tarif sebesar Rp 3 ribu setiap jamnya. Misalnya, apabila dalam sehari bisa menampung pelanggan 20 orang selama 24 jam full. Maka estimasi keuntungan kotornya adalah Rp 3 ribu x 20 orang x 24 jam yaitu Rp 1,4 juta. Cukup menggiurkan bukan?
4. Bangun Tempat WiFi yang Nyaman
Demi kenyamanan pelanggan, maka bangunlah tempat yang nyaman bagi orang yang ingin mengakses WiFi. Misalnya, tempat akses WiFi dilengkapi dengan kipas angin agar udara di sekitar semakin sejuk. Kemudian siapkan stop kontak untuk charge HP.
Selain itu, area parkir juga menjadi hal yang krusial. Hal ini bisa memberikan kenyamanan bagi pelanggan yang datang ke lokasi dengan mengendarai sepeda maupun kendaraan bermotor. Jika tidak ada tempat parkir, tentunya pengunjung merasa enggan untuk mendatangi tempat tersebut.
5. Sediakan Makanan dan Minuman
Kebanyakan pengguna WiFi membutuhkan makanan ketika perut terasa lapar. Terlebih bagi anak-anak yang sedang bermain game. Tentunya membutuhkan minuman atau makanan ringan. Agar pengunjung tidak bosan saat mengakses internet, maka sediakan makanan ringan serta minuman di lokasi warung WiFi.
Misalnya menyediakan kopi, snack, es dan lainnya. Selain bisa memberikan kenyamanan bagi pelanggan. Hal ini tentunya menjadikan keuntungan semakin berlipat. Karena tidak hanya akan mendapatkan keuntungan dari WiFi saja melainkan juga keuntungan dari berbagai camilan yang disediakan.
Itulah cara memulai usaha warung WiFi di rumah atau kampung. Pahami ilmu mengenai WiFi hotspot agar jika terjadi error, maka pemilik bisa mengatasi masalah tersebut. Selain itu, jangan lupa untuk melakukan berbagai promosi menarik. Meskipun usaha ini merupakan usaha skala kecil, namun tetap membutuhkan promosi. Misalnya promosi dari mulut ke mulut atau memasang spanduk di depan rumah atau lokasi.