Banyak orang tua tidak menyadari betapa baiknya mengasuh anak. Terkadang, menurut orang, kebiasaan buruk justru membentuk karakter anak di masa depan. Penelitian psikologi terbaru menunjukkan bahwa norma orang tua dapat menjadi faktor penentu keberhasilan hidup anak. Berdasarkan hal tersebut, orang tua perlu mengetahui beberapa alasan. alasan. Kebiasaan anak dalam kehidupan, kehidupan sehari-harinya, yang mungkin menjadi penyebab kemungkinan kegagalannya di masa depan.
Berikut 6 alasan mengapa seorang anak berpotensi gagal di masa depan karena kebiasaan mendidik anak :
1. Orang tua yang otoriter
Orang tua yang otoriter adalah orang tua yang paling jelek. Karena mereka sering menuntut dan lebih memilih komunikasi yang dekat dengan menggunakan anak secara terbuka. Orang tua yang otoriter akan memperburuk prestasi anaknya di sekolah.
2. Jangan ajari anak untuk mandiri
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang tidak dididik untuk mandiri sejak usia dini dipandang sebagai anak yang tidak percaya diri. Adalah baik untuk mengajar anak-anak, terutama kaum muda, untuk mandiri, mereka akan memiliki kesempatan untuk mengakhiri perang dan membangun interaksi interpersonal. Remaja mandiri juga lebih tahan terhadap tekanan teman sebaya.
3. Menghukum Anak dengan Berlebihan
Dampak sanksi terhadap anak dapat mempengaruhi kesehatan mental dan menyebabkan gangguan kognitif. Kebiasaan orang tua ini berhubungan dengan hiperaktif, agresif dan perilaku menentang (melawan, bermusuhan, nakal).
4. Pola tidur tidak teratur pada anak
Para peneliti melaporkan hubungan antara pola tidur tidak teratur dan gangguan perilaku pada anak-anak seperti hiperaktif, penggunaan teman sebaya, gangguan perilaku dan emosional, dan efek pada perkembangan otak.
5. Keasyikan dengan handphone
Pengaruh orang tua yang lebih sibuk dengan handphonenya dibandingkan anak adalah anak akan merasa tidak diperhatikan oleh orang tuanya, dan emosi negatif dapat mempengaruhi sikap anak terhadap dirinya.
6. Sering membentak anak
Penelitian menunjukkan bahwa bahasa kasar yang disiplin seperti berteriak, mengumpat atau mengumpat dapat memperburuk kesehatan mental anak dalam jangka panjang. Inilah ciri-ciri orang tua yang anaknya kelak akan sukses, salah satunya telah belajar menghadapi kekecewaan. Selain itu, kebiasaan meneriaki anak akan menyebabkan anak menjadi orang dewasa yang suka berteriak. Inilah 6 alasan mengapa seorang anak berpotensi gagal atau berhasil di masa depan. Semoga pembahasan ini dapat bermanfaat dan memberikan sudut pandang yang berbeda khususnya bagi para orang tua.