Kasus Covid-19 di Indonesia terus melonjak dalam sepekan terakhir. DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur menjadi penyumbang terbesar.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tambahan kasus Covid-19 selama sepekan terakhir (3-9 November) mencapai 35.248 atau melonjak 47,3% dibandingkan pekan sebelumnya (27 Oktober-2 November) yang menembus 23.39%.
Lonjakan Kasus
Penambahan kasus sebanyak 35.248, melonjak signifikkan dibandingkan pada pekan kedua Oktober 2022. Pada pekan kedua Oktober (6-12 Oktober), kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 11.586. Artinya, kasus Covid-19 sudah naik tiga kali lipat lebih atau 204% dalam kurun waktu sebulan terakhir.
Pada Selasa (8/11/2022), kasus Covid bahkan meledak hingga mencapai 6.601 per hari. Jumlah tersebut adalah yang tertinggi sejak 19 Maret 2022 (7.951) atau hampir delapan bulan terakhir.
Sementara itu, kasus Covid-19 mingguan juga meningkat tajam. Pada lima pekan lalu, kasus Covid-19 tercatat 11.586 tetapi kemudian melonjak 7,1% menjadi 12.407 pada empat pekan lalu.
Kasus melesat 29,5% menjadi 16.065 pada tiga pekan lalu kemudian melonjak 49% menjadi 23.939 pada dua pekan lalu kemudian melesat 47,3% dalam sepekan terakhir.
Varian Kasus Covid-19
Lonjakan kasus Covid-19 terjadi menyusul masuknya varian Omicron XBB. Kasus Covid-19 melonjak setelah ditemukan varian XBB. Kementerian Kesehatan mengumumkan jika varian tersebut sudah terdeteksi di Indonesia pada 22 Oktober lalu.
Varian ini memicu lonjakan kasus di sejumlah wilayah terutama DKI Jakarta dan Jawa Barat. Di Luar Pulau Jawa, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan menjadi provinsi dengan sumbangan kasus terbanyak.
Dalam sepekan terakhir, kasus Covid-19 di Jakarta bertambah 13.416, atau melonjak 60,6% dibandingkan pekan sebelumnya.
Kasus di Jawa Barat melonjak 47,8% menjadi 4.991 pada pekan lalu sementara kasus di Kalimantan Timur mencapai 1.019 atau meningkat 1,8% sepekan.
Selain kasus positif, angka kematian juga melonjak 31,1% menjadi 257 jiwa dalam sepekan terakhir, dari 196 pada pekan sebelumnya. Kasus kematian terbesar dicatat Jawa Tengah yakni 65 jiwa.
Meski demikian, pemerintah menduga kenaikan kasus aktif Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir juga disebabkan karena mulai loggarnya kesadaran masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan.
“Kami meminta kepada seluruh jajaran pemerintah daerah untuk tidak lengah dan terus bersiaga dengan ancaman lonjakan kasus. Galakan kembali penerapan protokol kesehatan di masyarakat, maksimalkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi, dan tidak kalah penting adalah terus dorong vaksinasi dosis ketiga/booster,” jelasnya.
referensi : https://www.cnbcindonesia.com/news/20221110110711-4-386684/lonceng-bahaya-berbunyi-kasus-covid-19-ri-naik-3x-lipat
editor : andre