Rahasia Jualan Sapi Qurban yang Menguntungkan

Saat mendekati perayaan hari raya Qurban, biasanya mudah ditemui pedagang dadakan yang jualan sapi qurban di tepi jalan. Hal tersebut memberikan gambaran sederhana bahwa usaha ini sangat menarik untuk dicoba. Lantaran memberikan potensi keuntungan yang besar, dalam durasi yang relatif instan. Benarkah demikian? Ikuti uraian berikut untuk memperoleh jawaban lebih jelasnya!

Secara sekilas, memang bisnis jualan sapi qurban sangat menggiurkan lantaran mempunyai potensi keuntungan instan istimewa. Akan tetapi jika dicermati, hal ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Selain karena modal yang besar, juga ada aspek lain yang menentukan, agar tidak terjerumus kerugian. Karena itulah, maka di sini akan diberikan sejumlah tips mengembangkan usahanya yang mungkin bisa diterapkan, sebagai berikut:

1. Bekali Diri dengan Ilmu Hewan Kurbannya

Hal pertama yang wajib dilakukan oleh seorang pengusaha yang ingin menggeluti bidang ini adalah memahami seluk beluk terkait hewan qurban. Lantaran, dalam hukum Islam ada ketentuan khusus yang mengaturnya dan tidak boleh sembarangan. Semisal dari jenis hewan yang boleh dikorbankan, jenis kelamin, hingga yang lebih spesifik seperti rentang usia yang dibolehkan.

2. Sediakan Modal Ganda

Setelah mempunyai pemahaman tentang hewan qurban yang cukup matang, pengusaha juga perlu memperhatikan estimasi modalnya. Lantaran seperti yang diketahui, untuk hewan qurban sendiri harganya sudah pasti mahal. Selain itu, biasanya juga menemui konsumen yang bernegosiasi dengan andal. Sehingga bila punya cadangan modalnya, pengusaha tidak buru-buru melepas tawaran dan bisa mengunci untung seperti yang ditargetkan.

3. Pantau Harga Pasaran

Menjelang pelaksanaan qurban, biasanya harga hewan bisa naik hingga berkali lipat dari biasanya. Sehingga melakukan pembelian saat waktu tersebut untuk usaha sangat tidak disarankan. Karenanya, sebaiknya pengusaha melakukan pemantauan harga jauh-jauh hari, agar bisa mendapat yang paling murah sehingga menguntungkan.  Selain itu, pengusaha juga bisa melakukan perawatan hewan sebelum siap dilepas ke pasaran, sehingga meningkatkan penawaran.

4. Cari Supplier Peternakan

Selain pemantauan harga, pembelian sebaiknya juga dilakukan di sentra penghasil hewan ternak. Seperti di area peternakan ataupun di skala rumahan. Pasalnya secara harga biasanya lebih murah dibandingkan pembelian di pasar hewan atau melalui perantara lainnya. Karena harga yang didapatkan tidak dipotong dengan biaya-biaya tambahan yang tidak diperlukan.

5. Cermati Kebutuhan Pakan Harian

Ketika memutuskan membeli jauh-jauh hari sebelumnya, pengusaha hewan qurban juga harus memikirkan tentang estimasi perawatan. Utamanya terkait jumlah pakan, perawatan, hingga pemberian vitamin untuk penggemukan. Tujuannya supaya besaran estimasi tersebut tidak melebihi limit yang ditentukan. Pasalnya jika meleset, alih-alih mendapat untung ganda, justru membuat pengusaha tergelincir kerugian.

6. Buka Lapak Jualan

Apabila, waktu sudah mendekati hari H qurban, maka pengusaha harus menyiapkan lapak yang dipergunakan untuk memajang hewan qurban. Sebaiknya lapak tersebut berada di area lapangan, atau lahan pinggir jalan dadakan yang mudah dilalui orang. Supaya lebih gampang dalam melakukan penawaran, dan meraup potensi keuntungan.

7. Kembangkan Online Pemasaran

Terakhir, di era modern seperti sekarang membuka lapak tepi jalan saja tidaklah efektif tanpa adanya pemasaran online yang dilakukan. Sehingga untuk mengoptimasi hasil penjualan, maka pengusaha dapat berpromosi di sosial media untuk mengenalkan usahanya. Entah itu di postingan status Facebook atau WA, maupun di grup-grup yang peminatnya lebih luas, sehingga jangkauan pasarnya besar.

Itulah tadi sejumlah tips rahasia jualan sapi qurban yang dapat diberikan. Melalui penerapan sejumlah tindakan di atas, maka kegiatan jualan yang dilakukan dapat diefisienkan. Sehingga akhirnya benar-benar akurat dalam menghasilkan pundi-pundi keuntungan. Tapi, terpenting kuncinya adalah kemampuan negosiasi yang matang, karena menentukan berhasil tidaknya penawaran.