Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono mempersilakan PT JakPro untuk melanjutkan Formula E tahun 2023. Golkar meminta dilakukan persiapan yang matang sebelum balap mobil listrik itu kembali digelar.
“Ya boleh-boleh aja Pj ngomong begitu, tapi bagi Golkar sih kita perlu kita kaji, sebelum dilanjutkan dikaji lagi, dihitung betul lagi, terus dipersiapkan matang, tidak terburu-buru, terus penyelenggaraannya kita yang sesuai dengan ketentuan sehingga tidak nyari dananya dengan cara akrobat dan lain-lain,” kata Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Basri Baco kepada wartawan, Jumat (11/11/2022).
Basri Baco berharap DPRD DKI Jakarta dan Pemprov DKI satu suara jika Formula E dilakukan lagi tahun depan. Sehingga, kata dia, tidak ada kesan pelaksanaan Formula E ini dipaksakan.
“Harus disepakati bersama antara eksekutif dan legislatif, sistemnya diputuskan bersama juga, sistemnya harus jelas juga, sehingga tidak dipaksakan, terus tidak terburu-buru, semuanyalah dipikirin. Jangan seperti kemarinlah,” tutur dia.
2 Fraksi Penolak
Pada Formula E yang digelar pada Juli lalu, terdapat 2 Fraksi yang menolak yaitu PDIP dan PSI. Usulan rapat paripurna interpelasi Formula E juga sempat dilakukan, akan tetapi kemudian ditunda karena tidak memenuhi kuorum.
Basri Baco berharap jika Formula E kembali digelar, tidak ada lagi kegaduhan sebelum gelaran acara seperti Formula E sebelumnya.
“Nah itu dia, karena kurang inilah, nggak jelas duitnya dari mana, sponsor bagaimana, akhirnya gaduh sendiri urusannya begitu, kan nggak profesional, kampungan,” tutur dia.
Menurut Basri, Golkar tak masalah jika Formula E dilanjutkan selama berdampak positif bagi kepentingan rakyat Jakarta. Akan tetapi, menurutnya pelaksanaan Formula E tahun depan harus dipersiapkan dengan lebih matang.
Terutama sektor perekonomian yang belum bangkit setelah pandemi Covid-19 memporak-porandakan Jakarta. “Karena itu lebih penting dibutuhkan masyarakat sekarang. Kalau dipaksakan saya rasa tidak bijak, kita mencari popularitas dengan bisa menggelar Formula E di tahun 2022,” kata Basri. Meski menolak gelaran Formula E, Basri mengatakan, Fraksi Golkar tidak akan mengambil jalan penggunaan hak interpelasi untuk bertanya kepada Gubernur Anies. Dia mengatakan, masih ada jalan musyawarah atau kajian-kajian tertentu yang bisa menjadi pertimbangan untuk membatalkan acara itu tahun 2022. “Golkar juga tidak setuju kalau Formula E itu dipaksakan untuk dilakukan dalam kondisi masih kita prihatin terhadap kondisi pandemi. Tapi Golkar juga tidak setuju kalau harus ada interpelasi untuk itu,” kata dia. Sebagai informasi, hak interpelasi atau hak bertanya yang melekat di Anggota DPRD DKI untuk meminta keterangan Gubernur Anies bisa direalisasikan jika sudah disetujui dalam rapat paripurna.
“Kalau kita nggak jalanin uang kita rugi, uang kita kan udah masuk ke sana untuk penyelenggaraan 4 kali apa 3 kali, nggak bisa kita cabut kan. Tinggal bagaimana berdasarkan evaluasi, tinggal bagaimana penyelenggaraan berikutnya itu benar-benar dikaji dan disiapkan secara matang, semua evaluasi,” jelasnya.
Heru Budi Beri Izin Formula E
Heru Budi sebelumnya mempersilakan jika JakPro dan Ancol kembali menggelar Formula E tahun depan. Heru tidak mempermasalahkan sebab sudah ada perjanjian Bussines to Bussines.
“Ya itu udah B to B kan, silakan aja kalau di JakPro dengan Ancol melaksanakan silakan aja,” kata Heru di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (9/11/2022).
JakPro diketahui merupakan penyelenggara Formula E. Ajang balap mobil listrik itu sudah pernah digelar pada Juni lalu di Ancol, Jakarta Utara.
Referensi : https://news.detik.com/berita/d-6401615/golkar-minta-formula-e-dikaji-sebelum-lanjut-jangan-gaduh-kayak-kemarin