Mandi wajib bagi perempuan terdiri atas mandi junub dan mandi setelah haid atau nifas. Secara umum, tata cara mandi wajib bagi perempuan sama dengan bagi laki-laki. Namun, ada sedikit pengecualiannya.
Dikutip dari Kitab Lengkap dan Praktis Fiqh Wanita oleh Abdul Syukur Al-Azizi, perempuan yang mandi wajib setelah haid boleh menggelung rambutnya. Ketentuan ini disampaikan dalam hadits bahwa Ummu Salamah bertanya,
“Wahai Rasullah, aku seorang perempuan yang gelungan rambutnya besar. Apakah aku harus membuka gelungan rambutku ketika mandi junub?”
“Rasulullah SAW menjawab, ‘Jangan kamu buka. Cukuplah kamu menyela-nyela kepalamu dengan air sebanyak tiga kali, kemudian guyurlah kepala dan badanmu dengan air sehingga kamu telah bersuci’,” (HR Muslim)
Dalam riwayat lain, Aisyah ra berkata,
“Kami (istri-istri nabi) apabila salah seorang di antara kami junub, maka ia mengambil (air) dengan kedua telapak tangannya tiga kali, lalu menyiramkannya di atas kepalanya, kemudian ia mengambil air dengan satu tangannya, lalu menyiramkannya ke bagian tubuh kanan dan dengan tangannya yang lain ke bagian tubuh yang kiri.” (HR Bukhari dan Abu Dawud)
Diriwayatkan dalam hadits dari Aisyah ra, ia mengatakan, Asma’ binti Syakal ra bertanya pada Rasulullah SAW mengenai mandi haid, maka ia bersabda,
“Salah seorang di antara kalian (perempuan) mengambil air dan sidrahnya (daun pohon bidara, boleh juga pengganti seperti sabun dan semacamnya), lalu ia bersuci dan membaguskan bersucinya, kemudian ia menuangkan air di atas kepalanya, lalu menggosok-gosokkannya dengan kuat sehingga air sampai pada kulit kepalanya.
Kemudian ia menyiramkan air ke seluruh badannya, lalu mengambil sepotong kain atau kapas yang diberi minyak wangi kasturi, kemudian ia bersuci dengannya. Maka Asma’ berkata, ‘Bagaimana aku bersuci dengannya?’ Beliau bersabda, ‘Maha Suci Allah.’ Maka, Aisyah berkata pada Asma’, ‘Kamu mengikuti (mengusap) bekas darah (dengan kain/kapas itu).”
Berikut tata cara mandi wajib setelah haid sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW melalui sabdanya:
Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid
1. Berniat,
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الحَيْضِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
“Nawaitu ghuska liraf’il hadatsil akbari minal haidhi fardhan lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: Sengaja aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar disebabkan haid karena Allah Ta’ala.
2. Mencuci tangan tiga kali sebelum memasukkannya ke tempat air atau sebelum mandi
3. Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri
4. Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan sabun atau sejenisnya
5. Berwudhu yang sempurna seperti ketika hendak salat
6. Menyiramkan air ke atas kepala sebanyak 3 kali
7. Mengguyurkan air pada kepala sebanyak 3 kali hingga sampai ke pangkal rambut atau kulit kepala dengan menggosok-gosokkannya dan menyela-nyelanya. Tidak wajib bagi wanita untuk mengurai ikatan rambutnya.
8. Mengguyur air ke seluruh badan dari sisi kanan, lalu sisi kiri.
referensi : https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6060603/tata-cara-mandi-wajib-setelah-haid-niat-dan-langkah—langkahnya
editor : andre