Kasus penambangan liar yang menerpa polisi kian panas. Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo angkat bicara.
Kini Ismail Bolong, mantan anggota Polri yang mengaku menyetor uang ke Kabareskrim Komjen Agus Andrianto, menjadi buronan.
Padahal Ismail Bolong membantah jika pengakuan viralnya dibuat karena diintimidasi oleh Hendra Kurniawan.
Kubu Ferdy Sambo dan Hendra Kurniawan membenarkan kasus penambangan liar Ismail Bolong melibatkan Kabareskrim Agus Andrianto.
Pengacara Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak juga angkat bicara belum lama ini.
Di tengah perseteruan Ferdy Sambo-Hendra Kurniawan dan Kabareskrim Komjen Agus Andrianto, Kamaruddin Simanjuntak menyinggung gedung Baintelkam Mabes Polri yang terbakar.
Lalu apa hubungannya kebakaran gedung Baintelkam dengan kasus lagu ilegal Ismail Bolong?
Kamaruddin Simanjuntak: Ada sesuatu yang terjadi di balik gedung Baintelkam yang terbakar
Kamaruddin Simanjuntak menanggapi perseteruan Ferdy Sambo dengan Kabareskrim, Komjen Agus Andrianto.
Menurut pengacara keluarga Brigadir J, terjadi sesuatu di balik kebakaran gedung Baintelkam.
Di dalam gedung yang terbakar juga terdapat kantor paminal yang dulunya dijabat Brigjen Hendra Kurniawan.
Diketahui, mantan Karo Paminal menjadi terdakwa penghalang proses peradilan atas kematian Brigadir J.
“Kita lihat kemarin, tiba-tiba ada kebakaran. Itu gedung Baintelkam. Ada apa di dalam gedung Baintelkam? Selain Intel, ada Paminal,” kata Kamaruddin.
Kamaruddin Simanjuntak menanggapi perseteruan Ferdy Sambo dengan Kabareskrim, Komjen Agus Andrianto.
Menurut pengacara keluarga Brigadir J, terjadi sesuatu di balik kebakaran gedung Baintelkam.
Di dalam gedung yang terbakar juga terdapat kantor paminal yang dulunya dijabat Brigjen Hendra Kurniawan.
Seperti diketahui, mantan Karo Paminal menjadi terdakwa penghalang proses peradilan atas kematian Brigadir J.
“Kita lihat kemarin, tiba-tiba ada kebakaran. Itu gedung Baintelkam. Ada apa di dalam gedung Baintelkam? Selain Intel, ada Paminal,” kata Kamaruddin.
Menurut Kamaruddin, gedung paminal berisi data atau catatan anggota polisi yang bermasalah.
“Yang datanya ada di Paminal ya data atau dosa aparat kepolisian, karena ini polisi dari kepolisian,” ujarnya.
“Jadi kenapa harus dibakar, datanya hilang. Jadi selama ini terjadi dimana-mana,” imbuhnya.
Kamaruddin Simanjuntak berharap perseteruan Kelompok Bareskrim dengan Propam segera berakhir
Menurut Kamaruddin, kebakaran gedung umumnya terjadi jika melibatkan pejabat atau orang penting. Dibandingkan dengan rumah yang ditempati selama 30 tahun tidak ada kebakaran.
“Kalau ada sengketa yang melibatkan orang besar, biasanya hangus terbakar. Sedangkan rumah orang yang kabelnya sudah 20 atau 30 tahun tidak terbakar, sedang bangunan orang ini masih baru,” dijaga 24 jam oleh Polisi, oleh Provos tiba-tiba bisa terbakar.” ujarnya.
“Itu (kebakaran gedung) kalau ada perseteruan tapi, tapi kalau tidak ada perseteruan ya tidak terbakar seperti itu,” kata Kamaruddin.
Dia berharap perseteruan antara kedua belah pihak bisa segera diselesaikan.
“Jadi semoga perseteruan antara kelompok Bareskrim dengan Propam segera berakhir,” harapnya.
Jokowi Diminta Menyelamatkan Polisi, Agar Tidak Ada Sandera Menyandera
Menurut Kamaruddin, perseteruan kedua kubu di tubuh kepolisian itu akibat Presiden Jokowi tidak segera membantu menyelamatkannya.
Sehingga dampaknya sesama polisi yang berpangkat bintang saling sandera.
“Ini yang saya sampaikan tadi, dengan analisa dan kecerdasan, saya selalu mengatakan kepada Pak Jokowi, Pak Jokowi selaku Presiden Republik Indonesia, tolong selamatkan Polri ini. Agar tidak disandera,”
“Karena Pak Jokowi tidak peduli, dia hanya mengatakan empat kali untuk membukanya seterang-terangnya, ya di sinilah mereka disandera,” katanya.
Menurut Kamaruddin, di dalam gedung itu juga terdapat berkas mantan perwira polisi, Ismail Bolong, seorang pengusaha tambang batu bara di Kalimantan Timur.
“Ismail Bolong mengaku dipaksa atau ditekan oleh Paminal atau Propam untuk membacakan hasil berita acara pemeriksaan, membacanya dan memvideokannya,”
“Mereka mendengar bahwa Bareskrim menjebak mereka, jadi tiba-tiba ada perlawanan dari kelompok. Sebenarnya itu masalah Ferdy Sambo bukan institusinya. Kebetulan Ferdy Sambo sebagai jenderal bintang dua, dia adalah penjahat, dicurigai sebagai penjahat,”
“Yang mengadukan saya itu bukan Kabareskrim, yang juga membeberkan itu kan? Kalau saya yang mengadukan saya, BAP itu tidak sah. Jadi saya yang mengungkap, Bareskrim yang BAP. Jadi Bareskrim tidak salah,”
“Kalau mereka ada dendam ke Kabareskrim malah tidak benar, yang benar mereka menyadari kesalahannya. Maka mohon maaf kepada Allah dan menyesal, mohon maaf kepada orang tua almarhum Brigadir Yosua Hutabarat, pemerintah, wartawan , kepada bangsa Indonesia, selesailah. Lalu datanglah pertolongan Tuhan”
“Kalau mereka dendam ke Kabareskrim karena saya membeberkan kejahatan mereka, itu salah,” katanya.
Ruangan Baintelkam Kebakaran, Polri: Terkendali, tidak ada barang yang terbakar
Sebuah ruangan Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Mabes Polri mengalami kebakaran pada Kamis (24/11/2022) malam.
Polisi pun memberikan penjelasan terkait peristiwa kebakaran tersebut.
Karo Penmas, Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, kebakaran diduga berawal dari dua buah baterai uninterruptible power supply (UPS) yang rusak. Kerusakan itu mengakibatkan kepulan asap.
“Informasinya ada 2 buah baterai UPS yang mengalami gangguan yang menimbulkan kepulan asap saat dipadamkan menggunakan APM (Alat Pemadam Ringan) biasa,” kata Ramadhan saat dikonfirmasi, Jumat (25/11/2022).
Ramadhan mengatakan, kedua baterai tersebut dilepas oleh teknisi. Namun dalam proses melepas baterai, tiba-tiba muncul percikan api.
“Baterai itu seharusnya dibawa keluar kantor oleh teknisi, tapi mengalami semacam korsleting yang mengakibatkan percikan api,” kata Ramadhan.
Ramadhan menegaskan bahwa api telah dikendalikan. Di sisi lain, tidak ada yang terbakar dalam kejadian itu.
“Bisa dikendalikan dan tidak ada objek lain yang terbakar,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan mengatakan, kebakaran yang terjadi di Mabes Polri, Jakarta Selatan itu telah dinyatakan padam.
Diketahui, pada Kamis malam (24/11/2022) terlihat empat unit mobil pemadam kebakaran memasuki Mabes Polri.
Namun, belum diketahui apakah ada kebakaran atau tidak.
Namun, Ruwanto, staf seksi operasi Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan, membenarkan adanya kebakaran ringan di lingkungan Mabes Polri. Namun kini api sudah padam.
“Ya sudah padam,” kata Ruwanto kepada wartawan, Kamis (24/11/2022).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit: Ismail Bolong Dicari, Proses Pidana Harus Ada Bukti Jelas
Kapolri Jenderal Listyo Sigit menegaskan, tim saat ini sedang memburu Ismail Bolong. Keberadaan Ismail Bolong sedang dicari tim dari Polda Kaltim dan Mabes Polri.
Ismail Bolong sebelumnya mengatakan korupsi itu terkait dengan penambangan liar di Kalimantan Timur.
Dugaan korupsi penambangan liar menyeret nama Badan Reserse Kriminal Polri, Irjen Pol Agus Andrianto. Irjen Pol Agus Andrianto diduga menerima setoran tunai dari penambangan batu bara ilegal senilai Rp 6 miliar.
Sebelumnya, Hendra Kurniawan, tersangka kasus perintangan penyidikan (Obstruction of Justice) yang membunuh Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J) saat hendak diadili, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.
“Sekarang jelas tim sedang mencari (Ismail Bolong),” kata Jenderal Listyo Sigit.
“Itu tim dari Polda Kaltim dan Mabes Polri,” ujarnya.
Jenderal Listyo Sigit mengakui pencarian Ismail Bolong membutuhkan strategi.
Nantinya, ketika Ismail Bolong ditemukan, penyidikan dugaan korupsi penambangan liar akan dimulai dari Ismail Bolong.
“Karena kalau proses pidana harus ada bukti yang jelas,” ujarnya.
Ismail Bolong adalah mantan anggota Satuan Intelkam Polres Samarinda.
Bantahan Irjen Agus Andriyanto
Sementara itu, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto membantah tudingan keterlibatannya dalam kasus penambangan batu bara ilegal Ismail Bolong.
Lebih lanjut, Ismail Bolong juga mengklarifikasi bahwa Agus Andrianto tidak terlibat dalam penambangan liar tersebut.
Dalam video klarifikasi, Ismail juga mengaku diintimidasi saat merekam video tersebut.
Meski Ismail Bolong telah mengklarifikasi pernyataannya, mantan Kabag Propam Polri Ferdy Sambo dan mantan Divropam Karopaminal Hendra Kurniawan membenarkan keterlibatan Agus.
Menurut Agus, pernyataan Hendra terkait laporan tersebut tidak membuktikan keterlibatannya dalam kasus penambangan liar tersebut.
“Informasi (Hendra) saja tidak cukup, apalagi saat (Ismail) mengklarifikasi kalau dipaksa,” kata Agus, Jumat (25/11/2022).
Lebih lanjut, Agus justru mempertanyakan sikap Ferdy Sambo dan Hendra Kurniawan saat menjabat sebagai perwira divisi Propam Polri.
“Jangan sampai mereka yang menerima dan tidak melanjutkan masalah melempar batu untuk membelokkan masalah,” kata Agus.
Referensi: https://www.tribunnews.com/nasional/2022/11/28/ferdy-sambo-vs-kabareskrim-kamaruddin-simanjuntak-singgung-kebakaran-gedung-baintelkam
Editor: Vivit BW