Sampang
Sumur bor di Kampong Bhenbeih, Dusun Bangsal, Desa Gunung Eleh, Kedungdung, Sampang mengeluarkan gas dan menyemburkan api jika tersulut. Semburan api tersebut membakar satu rumah warga serta menyebabkan satu warga terluka bakar.
Rumah yang terbakar itu milik Asrowi (60). Sumur itu dibor di pekarangan belakang Asrowi. Yang melakukan pengeboran adalah Sahi, anak Asrowi. Api yang menyembur membakar dapur dan sebagian rumah Asrowi.
“Kerugian dapur dan rumah bapak Asrowi yang terbakar itu taksirannya sekitar Rp 60 juta,” ujar Moh. Halil, salah satu warga, kepada detikJatim, Senin (5/12/2022).
Selain merusak rumah, semburan api itu juga melukai Matderah (48). Matderah mengalami luka bakar saat berusaha memadamkan api yang menyembur. Saat melakukan pemadaman, api yang tertiup angin membakar tubuhnya. Matderah langsung dilarikan ke Puskesmas Kedundung.
Pengeboran sumur itu dilakukan pada 3 hari lalu. Sumur itu dibor dengan kedalaman 33 meter. Awalnya pengeboran berjalan lancar. Air keluar dari lubang pengeboran pada Minggu (4/12) sekitar pukul 20.00 WIB. Warga pun gembira menyambut keluarnya air karena desa setempat memang kekurangan air ketika musim kemarau.
Namun pagi hari sekitar jam 08.00 WIB tiba-tiba sumur tersebut menyemburkan air bercampur gas dengan tekanan agak besar. Warga tahu jika gas ikut tersembur dari baunya yang menyengat. Warga awalnya membiarkan saja semburan gas itu.
Merokok
Namun api menyembur saat ada salah seorang warga merokok tak jauh dari lokasi. Api dari rokok atau korek rupanya menyulut gas tersebut. Api itu muncul ketika ada warga hendak merokok, jaraknya dari lokasi pengeboran sekitar 10-12 meter. Semburan api terus membesar dengan disertai angin.
Warga kemudian berusaha memadamkan kobaran api dengan alat seadanya, namun tak berhasil. Api baru bisa dipadamkan pukul 09.48 WIB setelah petugas pemadam kebakaran datang. Petugas PMK menyemprotkan air dan cairan pemadam di titik lubang sumur.
Referensi: https://www.detik.com/jatim/berita/d-6443633/semburan-gas-api-di-sumur-bor-sampang-bakar-rumah-dan-lukai-seorang-warga