Ghanim Al-Muftah, Difabel Duta Piala Dunia yang Bacakan Al-Qur’an di Opening Ceremony Fifa World Cup 2022

Pembukaan Piala Dunia 2022 digelar di Qatar pada Minggu (20/11/2022) di Stadion Al Bayt di Al Khor. Ada banyak hal menarik yang disorot dunia pada pembukaan perhelatan besar sepak bola empat tahunan ini.

Dalam rangkaian pembukaan Piala Dunia 2022, pembacaan ayat suci Alquran. Ini adalah sejarah baru di Piala Dunia.

Ghanim Al-Muftah, seorang penyandang disabilitas sekaligus duta besar Piala Dunia Qatar, membacakan ayat-ayat suci Alquran pada upacara pembukaan Fifa World Cup 2022 tadi malam. Dia membaca Surah Al-Hujurat ayat 13 dengan suara berani.

Sebelum membacakan ayat suci Al Quran, Ghanim terlebih dahulu berbicara dengan aktor ternama ternama Morgan Freeman. Tak lama setelah membaca Surat al-Hujurat, pemuda penyandang cacat itu kembali berbicara dengan Morgan.

Setelah mengetahui bahwa Ghanim membaca Al-Qur’an pada pembukaan Piala Dunia, orang mungkin mulai merasa penasaran dengan kepribadiannya. Siapakah Ghanim Al-Muftah?

Berikut ulasan Ghanim Al-Muftah yang dilansir Liputan6.com dari berbagai sumber.

Sosok Ghanim Al-Muftah

Ghanim Al-Muftah lahir pada tanggal 5 Mei 2002. Ia lahir dengan kondisi langka yang dikenal dengan Caudal Regression Syndrome (CDS).

Sebelum Ghanim lahir, beberapa warga menyarankan ibunya untuk menggugurkan Ghanim karena mereka percaya itu akan menyelamatkan dia dan ibunya dari penderitaan yang akan ditimbulkan oleh kecacatan tersebut.

Tanpa gentar, orang tua Ghanim memutuskan untuk tidak melakukan aborsi. Orang tua Ghanim berjanji akan selalu ada untuk membantu anaknya kapan saja.

Seperti anak-anak pada umumnya, Ghanim terlahir dalam keadaan yang tidak biasa. Namun, kondisi tersebut tidak menghalangi hidupnya. Sebaliknya, ia tumbuh menjadi kepribadian yang luar biasa, yang menginspirasi dunia.

Ghanim memiliki cita-cita tinggi untuk dirinya sendiri dan berharap dapat mengatasi semua rintangan yang akan dia hadapi dalam perjalanan menuju kesuksesan.

Ghanim mendirikan perusahaan Gharissa Ice Cream yang sudah memiliki enam cabang dengan 60 karyawan. Hal inilah yang membuatnya dikenal sebagai salah satu pengusaha termuda di Qatar.