Kasus COVID-19 Meningkat, Beijing Desak Penduduk Tidak Keluar Rumah

Kasus Coronavirus (COVID-19) meningkat dan satu orang meninggal dunia di Beijing, China. Persyaratan ini mendorong pemerintah Beijing untuk mengimbau warga untuk tinggal di rumah.

Reuters melaporkan bahwa pemerintah Beijing meminta penduduk distrik terpadat Chaoyang untuk tinggal di rumah mereka pada Senin (21/11/2022). Kabarnya, banyak bisnis yang tutup, dan sekolah mengubah sistem pembelajaran ke Internet. Chaoyang dikenal sebagai rumah bagi 3,5 juta orang, termasuk kedutaan dan kantor.

“Saat ini, jumlah kasus yang ditemukan di luar karantina meningkat pesat, dan ada risiko tersembunyi penularan dari berbagai tempat,” kata Wakil Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Beijing, Liu Xiaofeng, dalam konferensi pers.

“Tekanan terhadap Beijing sedang meningkat,” katanya.

Kasus Covid-19

Pada hari Sabtu, ibu kota China mencatat 621 infeksi baru, naik dari 515 hari sebelumnya. Mulai pukul 3 sore. Pada hari Minggu, itu menambahkan 516 infeksi baru.

China sebelumnya melaporkan kematian pertamanya akibat Covid-19. Kematian pertama sejak Mei 2022 itu seiring dengan meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di China.

Pada Minggu (20/11/2022), AFP melaporkan bahwa pejabat di kota Beijing mengumumkan kematian seorang pria berusia 87 tahun setelah Komisi Kesehatan Nasional mencatat lebih dari 24.000 infeksi di seluruh negeri dalam 24 jam terakhir.

Meskipun jumlah kasus yang tercatat relatif rendah dibandingkan dengan negara lain, peningkatan baru-baru ini terutama terlihat di China yang telah melaporkan beberapa kasus selama berbulan-bulan.

referensi : https://news.detik.com/internasional/d-6416953/kasus-covid-19-meningkat-beijing-desak-penduduk-tidak-keluar-rumah

editor : andre