Penelitian Buktikan Booster Dosis Kedua Lindungi dari Omicron

Kementerian Kesehatan Mengizinkan Lansia Mendapatkan Booster Kedua

Kementerian Kesehatan sudah mulai mengizinkan lansia untuk mendapatkan booster kedua atau dosis keempat untuk melindungi mereka dari Covid-19. Syaratnya minimal 6 bulan setelah booster yang pertama. Di tengah tantangan varian Omicron yang terus bermutasi, booster kedua diyakini dapat melindungi seseorang dari Omicron. Penelitian menyebutkan dosis booster terbaru menambahkan perlindungan terbatas terhadap penyakit Covid-19. Booster diyakini mempersenjatai tubuh melawan subvarian Omicron yang beredar saat ini menawarkan perlindungan terhadap infeksi.

“Namun, perlindungannya tidak setinggi yang diberikan oleh vaksin asli terhadap varian virus Korona sebelumnya,” kata para peneliti seperti dilansir dari CNN, Senin (28/11).

Penelitian itu didukung oleh Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS Anthony Fauci. Ia juga menyebutkan data itu sangat bagus.

“Tolong, untuk keselamatan Anda sendiri, untuk keluarga Anda, dapatkan suntikan booster Covid-19 terbaru untuk melindungi diri Anda sendiri, keluarga Anda, dan komunitas Anda,” kata Fauci.

Booster terbaru melindungi dari infeksi bergejala dalam kisaran 40-60 persen. Artinya bahkan ketika perlindungan vaksin booster paling kuat sudah disuntikkan sekitar sebulan setelah mendapatkan suntikan, orang mungkin masih rentan terinfeksi.

Vaksin Sebagai Pelindung

Perlindungan ini tidak 100 persen, tapi jauh lebih baik,” kata peneliti Link-Gelles.

Terutama saat liburan akhir tahun nanti, seseorang mungkin menghabiskan waktu dengan kerabat lanjut usia, dengan orang-orang yang rentan. “Saya pikir booster terbaru akan memberi perlindungan dari vaksin lebih baik daripada tidak memiliki perlindungan sama sekali,” katanya.

Link-Gelles mengatakan tak hanya vaksin tetapi juga perlu pendekatan berlapis untuk perlindungan. Misalnya rutin tes cepat atau antigen, masker berkualitas baik, dan ventilasi sebagai pendekatan komprehensif, daripada hanya mengandalkan vaksin.

Studi yang dipimpin oleh para ilmuwan CDC, mengandalkan catatan kesehatan dari lebih dari 360 ribu tes yang diberikan di hampir 10 ribuapotek ritel antara 14 September dan 11 November, periode ketika subvarian BA.4 dan BA.5 menyebabkan sebagian besar Covid-19 infeksi di AS. Studi ini melibatkan orang berusia 18 tahun ke atas yang memiliki gejala Covid-19 dan tidak mengalami gangguan kekebalan.

Referensi : https://www.jawapos.com/nasional/politik/28/11/2022/penelitian-buktikan-booster-dosis-kedua-lindungi-dari-omicron/