Rizieq Shihab Ungkap Alasan Reuni 212 Tak Bisa Digelar di Monas

Mantan pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mengatakan reuni Persaudaraan Alumni (PA) 212 awalnya ingin diselenggarakan di Monas atau Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, namun urung terlaksana.

Reuni tersebut pada akhirnya diselenggarakan di Masjid Agung At-Tin, Jakarta Timur, Jumat (2/12) ini.

“Kami mendapat kabar dari panitia bahwa sudah dilakukan upaya untuk menggelarnya di Monas, seperti tahun 2016 lalu, namun tidak berhasil. Pindah ke Istiklal pun belum berhasil. Jakarta Timur, Jumat (12/2).

“Dan Alhamdulillah akhirnya sampai di tempat ini. Kami tidak bisa menggelarnya di Monas dan Istiklal, itu pertolongan Tuhan, tapi berkah bisa menyelenggarakannya di tempat ini,” ujarnya melanjutkan.

Rizieq mengaku panitia penyelenggara acara tersebut mendapat ancaman dari berbagai pihak.

Dijelaskannya, keberhasilan pelaksanaan Musyawarah 212 di Masjid Raya At-Tin ini berkat upaya panitia bersama yang terdiri dari ormas/ormas dan komunitas. Rizieq mengatakan anak muda mendominasi panitia bersama.

“Ada ancaman di kiri dan kanan, fitnah di kanan dan kiri, tapi Panitia Koalisi yang didominasi pemuda Alhamdulillah ini sabar, kuat, sabar dan berani menghadapi segala tantangan dan rintangan. , ancaman, rintangan, fitnah, tudingan, dan akhirnya atas izin dan pertolongan Tuhan, mereka bisa sukses menggelar acara reuni ke-212 ini.

Tak lupa Rizieq mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, termasuk masjid dan kepolisian.

“Polda kita berikan penghargaan kepada Mabes Polri yang setelah Komisi Reuni 212 menyurati mereka, mengeluarkan teguran sekaligus meminta bantuan keamanan untuk kelancaran lalu lintas, ketertiban, semua dijawab dengan baik,” ujar Rizieq . .

Malam sebelum acara dimulai, tim Gegana memasuki area tersebut. Setiap sudut ruangan, termasuk mimbar, diperiksa dengan detektor untuk memastikan tidak ada orang jahat yang meledakkan bom,” lanjutnya.

Ia kemudian menceritakan kejadian di Monas beberapa tahun lalu saat bom dipasang di dekat genset untuk acara reuni.

“Ada bom paralon di bawah mobil Imam FPI Jakarta Habib Muchsin [Muchsin Alatas] tapi tidak meledak tapi gensetnya. Karena ada bom yang ditanam dan tadi malam tempat ini dibersihkan oleh tim. Gegana. Terima kasih kamu,” tutupnya.

 

 

Referensi :  https://toddlers.me/istri-laksamana-yudo-alhamdulillah-suami-dipercaya-jadi-panglima-tni/

Editor : Dafit